Kamis, 19 November 2015

Sekolah Tinggi Pariwisata terHitz di Yogyakarta

Sejarah Berdirinya STiPRAM, Akademi Pariwisata Ambarrukmo disingkat AkPrAm adalah perguruan tinggi swasta di bawah naungan Yayasan Ambarrukmo yang berdiri tanggal 13 September 2001. Namun terhitung sejak tanggal 5 Agustus 2008, statusnya sudah berubah menjadi Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo disingkat STiPrAm. Yayasan Ambarrukmo sendiri adalah lembaga sosial bidang kependidikan yang dimiliki PT.Hotel Indonesia Natour (Inna Hotel Group), sebuah BUMN yang mengelola 15 hotel bertaraf internasional, sehingga suatu jaminan kualitas baik SDM, Materi Pengajaran, yang up to date sesuai perkembangan perhotelan dan pariwisata global. STiPrAm memiliki 2 program studi, yaitu Hospitality (S1) dan Perhotelan (D3).

Hospitality : Suatu kegiatan pelayanan dalam menunjang industri jasa, khususnya kegiatan ilmu kepariwisataan. Kegiatan ilmu kepariwisataan mencakup keilmuan untuk industri jasa hotel, perbankan, rumah sakit, pegawai negeri, perjalanan termasuk air line, cruise dan overland, yang intinya adalah pelayanan sebagai Host (tuan rumah), masalah science of service dan science of courtesy menjadi pilar utama dalam menyelesaikan setiap pekerjaan (Job Requirment Standard). Dekade sekarang dan kedepan, hal diatas menjadi nilai kompetitif dan kompetensi bagi Sumber Daya Manusia yang diminta dan dibutuhkan.

Visi dan Misi
Visi : Turut mencerdaskan Anak bangsa yang memiliki nilai-nilai kompetensi, profesional dan mandiri yang berbasis pada sistem informasi.
Misi : Memposisikan output pada kemampuan entrepreneurship. Mengabdikan ilmu untuk pengembangan pariwisata nasional. Membiasakan berpikir intelektual dan betindak professional dengan ilmu pengetahuan teknologi dan kesenian (IPTEKS) untuk menjawab berbagai permasalahan yang bertaraf lokal, nasional, regional dan internasional.

PROGRAM STUDY DIPLOMA 3 PERHOTELAN
Jenjang Diploma-3, sebagai jalur vokasi yang tepat dan maksimal, sesuai Standar Internasional diselesaikan cukup dengan 6 (enam) semester saja, dengan formulasi 30% teori (senilai 120 SKS) dan praktek (Job Orientasi) sebesar 70 %, merupakan andalan dan dipercaya dapat melakukan operasional secara profesional sebagai entrepreneurship yang handal dan disiapkan sebagai operator profesional dan Manager Madya.

PROGRAM STUDY STRATA 1 HOSPITALITY
Jenjang Strata-1, sebagai jalur Science (keilmuan) jelas berbeda dengan jenjang Diploma, ditempuh selama 8 semester untuk mendapatkan gelar Kesarjanaan Pariwisata (S.Par). Keilmuan Hospitality lebih disiapkan sebagai seorang manager, penganalisa, sekaligus planner, dan motivator dibidang Public Service khususnya yang berkaitan dengan kepariwisataan dengan bekal science pariwisata yang mantap. Satu-satunya di Indonesia telah terakreditasi B.

Kenapa Harus Pilih STiPRAM ??
- Kuliah tepat waktu D3 cukup 2,8 tahun dan S1 hanya 3,8 tahun
- Biaya termurah
- Kuliah sambil kerja
- Semester ke-2 sudah magang kerja
Dapat honor semester ke-4 sudah bekerja dapat gaji baik di dalam maupun di luar negeri
- Akses untuk PNS terbuka lebar
- Di Indonesia baru 4 (empat) 
Perguruan Tinggi Pariwisata yang memiliki Ijin Resmi untuk S1 (Strata satu)
- Milik Inna Hotel Group dengan Jaringan Hotel Internasional
- Program D3 terakreditasi A Program S1 (Pertama di Indonesia) Terakreditasi B.
- Tersedia banyak macam beasiswa, termasuk Beasiswa Unggulan
- Tersedia Asrama Mahasiswa
- Terfasilitasi JOINT DEGREE 
(Satu kali kuliah dapat 2 Ijazah, dengan Perguruan Tinggi Luar Negeri)

Kerjasama
Kerjasama dengan Perguruan Tinggi dalam dan luar negeri , khususnya di bidang kepariwisataan selalu ditingkatkan. Dalam negeri tergabung dalam asosiasi Hildiktipari (memperluas lembaga pendidikan tinggi pariwisata Indonesia) secara aktif di luar negeri, selalu ditingkatkandengan Workshop dan seminar Internasional.
Dengan Burapha University di Bangkok Thailand dan Nilai University di Kuala Lumpur Malaysia telah meningkat menjadi kerjasama Joint Degree (satu kali kuliah mendapatkan 2 Ijazah) setara Internasional adapula peringkatan untuk pendidikan profesi khusus Culinarry (chef-profesi), telah dinina bersama Asean Culinarry Academy di Kuala Lumpur Malaysia.

Kerja Praktek di luar negeri maupun casual, network kita di Singapura, Malaysia, Belanda, Uni Emirat Arab, UK (Inggris) atau USA (Amerika) sudah merupakan salah satu sasaran pengalaman kerja yang terarah, termasuk profesi di kapal pesiar dunia.
Di dalam negeri dengan ditunjang olh 13 Unit Hotel PT. HIN, juga Accor Group, Choice, Hyatt, Sheraton, Haris Group dan sebagainya yang merupakan unit industri untuk mengasah experience knowladge maupun soft skill mahasiswa. Belum lagi banyak Hotel, Restoran.

Tentunya pula dengan pemerintah, telah dijalin kerjasama penyediaan SDM berkualitas untuk di manfaatkan pegawai negeri (PNS). Apalagi kebutuhan S-1 Pariwisata sebagaiStandart Recruitment ke depan sangat di perlukan, untuk mengisi semua lini dinas pemerintah (PNS)


FASILITAS : Gedung yang memadai, Laboratorium Bahasa, Laboratorium Komputer, Lab. Kitchen and Pastry, Lab. Houskeeping, Front Office, STiPrAm E-Learning Library, Digital Library dan Ruang Perpustakaan yang nyaman.
Lokasi Kampus STiPRAM Jln.Laksda Adisucipto Km.5 Yogyakarta 55281 Indonesia Telp: (0274)485650, 7487497 Fax: (0274)485214
E-mail: stipram@yahoo.com






Yokohama Raumen Museum - Jepang

gallery_843_1101_70881.jpg

Dari seluruh kuliner Jepang yang populer di Indonesia, ramen termasuk salah satu diantaranya. Nggak sulit untuk menemukan kedai ramen di berbagai kota di Indonesia, baik yang menyajikan rasa otentik dari Jepang, maupun ramen dengan citarasa lokal yang nggak akan ditemukan di negara asalnya.
Ramen juga termasuk kuliner yang punya tingkat popularitas yang tinggi di Jepang. Kedai ramen populer akan selalu dibanjiri oleh pelanggan yang nggak keberatan mengantri 30-60 menit sebelum bisa masuk ke kedai dan menyantap ramen favorit mereka. Kota Yokohama bahkan menunjukkan kecintaannya pada ramen dengan cara yang berbeda, yaitu dengan membangun sebuah museum ramen. Hmm, kira-kira seperti apa ya suasana di museum ramen ini?

Shin-Yokohama Raumen Museum, museum ramen nan unik di Yokohama.
gallery_843_1101_71025.jpg

Shin-Yokohama Raumen Museum merupakan sebuah museum unik bertema ramen yang terletak di wilayah Shin-Yokohama. Uniknya, museum yang dibangun pada tanggal 6 Maret 1994 ini dirancang seperti sebuah theme park bertema makanan dan di klaim sebagai food-themed amusement park pertama di dunia.
Sebagai sebuah theme park bertema makanan, Shin-Yokohama Raumen Museum ini nggak memiliki penampilan layaknya museum biasa yang mengedepankan urusan sejarah dan display. Memang disini kalian dapat mempelajari sejarah ramen dan benda-benda yang berkaitan dengan ramen, baik dalam proses pembuatan maupun penyajian. Namun di museum ini kalian sekaligus dapat memuaskan hasrat untuk berkuliner ria, karena Shin-Yokohama Raumen Museum juga menghadirkan perwakilan ramen populer yang terdapat di seluruh penjuru Jepang, sehingga kalian dapat melakukan penjelajahan rasa ramen tanpa harus terbang ke seluruh Jepang. Intinya, berkunjung ke museum ramen ini dapat membuka wawasan kalian seputar dunia ramen deh.

Membedah isi Shin-Yokohama Raumen Museum.
gallery_843_1101_483048.jpg

Museum ramen ini terdiri dari 3 lantai, 2 diantaranya terdapat di basement. Kalian akan masuk dari lantai pertama, dan disana terdapat sebuah galeri yang memamerkan berbagai hal tentang ramen. Sejarah, aneka jenis ramen, toping, hingga aneka mangkok dan peralatan yang berkaitan dengan ramen ditampilkan disini. Proses pembuatan ramen juga ditampilkan di galeri ini.

gallery_843_1101_37276.jpg

Salah satu poin unik di lantai ini, adalah karena adanya track balap mobil berukuran super besar yang disebut IRIS Slot-Car Race Track. Dulu, pada tahun 1960-an, balap mobil jenis ini mencapai puncak popularitasnya di Jepang. Sayangnya keberadaan IRIS dan track-nya kini semakin langka. Shin-Yokohama Raumen Museum sengaja menghadirkan track IRIS sepanjang 30 meter yang terdiri dari 6 jalur, dan pengunjung dapat menyewa mobil dan area balapnya untuk saling bertanding.

gallery_843_1101_23987.jpg

Jika lantai 1 memberikan informasi seputar ramen dan juga menyediakan track untuk balap mobil jadul, maka lantai B1 dan B2 akan menawarkan kesempatan pada kalian untuk mencicipi perwakilan ramen terbaik dari seluruh Jepang. Totalnya terdapat 9 kedai ramen yang telah diseleksi dengan sangat hati-hati untuk dapat mewakili lebih dari 10000 toko ramen di seluruh Jepang. Di tempat ini kalian dapat mencicipi ramen terkenal dari beberapa kota besar seperti Sapporo, Yamagata, Hakata, Tokushima, dan Kitakata, serta beberapa toko legendaris dari wilayah Tokyo dan Yokohama. Oya, walau ramen identik dengan daging maupun kaldu babi, beberapa kedai di museum ini memiliki menu non-babi lho, walau itu nggak jadi jaminan jika ramen tersebut halal.

gallery_843_1101_328486.jpg

Untuk dapat menyantap ramen di aneka kedai di food theme park ini, kalian terlebih dulu harus membeli tiket dari vending machine yang ada di setiap kedai. Namun, jika kalian ingin mencicipi ramen dari berbagai kedai sekaligus, belilah porsi “mini ramenâ€, yaitu porsi kecil untuk setiap hidangan utama di setiap kedai. Jadi kalian dapat mencoba menu favorit dari berbagai kedai tanpa harus takut terlalu kenyang.



Point plus dari museum ini.
gallery_843_1101_222948.jpg

Satu hal yang paling membuat museum ramen ini terasa begitu mengesankan adalah suasana interiornya yang dirancang dengan tema shitamachi, alias suasana di pinggiran kota pada jaman dulu. Tepatnya, suasana di museum ini dirancang menyerupai pinggiran Tokyo pada tahun 1958, yaitu pada masa popularitas ramen meningkat pesat. Terdapat aneka bangunan berskala penuh lengkap dengan papan nama dan juga aneka papan iklan tempo doeloe, sehingga museum ramen ini nggak hanya akan memberikan wawasan tambahan seputar ramen dan membuat perut kenyang, namun sekaligus akan membuat kalian seolah terlempar ke masa lalu karena kentalnya unsur nostalgia di museum ini. Cuplikan suasana di lantai B1 dan B2 bisa dilihat di foto-foto berikut ini. Seandainya masih ada yang nggak percaya, foto-foto ini seluruhnya ada dalam ruangan (indoor) dan bukannya outdoor.

gallery_843_1101_164908.jpg

Point plus lainnya, museum ini telah dilengkapi dengan fasilitas WiFi di setiap lantainya. Bagi yang punya hobi memotret makanan dan memamerkannya di jaringan media sosial, kalian bisa tetap eksis sambil melahap ramen nan lezat (ID: ramen, password: 19940306). Dan, setelah selesai berpetualang rasa, kalian bisa melihat-lihat toko mainan dan makanan tempo doeloe yang ada di lantai B1, maupun nongkrong di Kateko Café and Snack Shop untuk menikmati aneka cemilan, softdrink, hingga minuman beralkohol.



Tertarik berkunjung ke Shin-Yokohama Ramuen Museum? Ini detail keterangan teknis lainnya:

Alamat : 2-14-21 Shinyokohama, Kohoku-ku, Yokohama, 222-0033
Telp : 045(471)0503
Jam operasional : Buka setiap hari, rata-rata antara pukul 11.00-22.00.
Harga tiket : 310 yen* (dewasa), 100 yen* (anak usia 6-12 tahun dan senior usia 65 tahun ke atas).

Akses : 5-10 menit jalan kaki dari Stasiun Shin-Yokohama. Untuk akses ke Stasiun Shin-Yokohama

Selamat Menjelajah Kawan :)


Ingin Keren dalam Pariwisata? Kunjungi...
.
.

Museum Sang Maestro Jogja


MUSEUM AFFANDI
Museum Affandi terletak di Jalan Laksda Adisucipto 167, yaitu jalan utama yang menghubungkan kota Yogyakarta dan Solo, di tepi barat Sungai Gajahwong. Letaknya sangat strategis sebagai salah satu kompleks museum seni lukis di Yogyakarta. Kompleks museum menempati tanah seluas 3.500 meter persegi terdiri atas bangunan museum beserta bangunan pelengkap, dan bangunan rumah tempat tinggal pelukis Affandi dan keluarganya. Lahan yang berteras tidak menghambat Affandi dalam menciptakan tata letak bangunan beserta lingkungannya. Pembangunan kompleks museum ini dilakukan secara bertahap dan dirancang sendiri oleh Affandi.

GALERI I

Pada tahun 1962 Affandi selesai membangun Galeri I dengan luas bangunan 314,6 meter persegi sebagai ruang pameran bagi sejumlah hasil karya lukisnya. Bangunan Galeri I ini kemudian diresmikan oleh Direktur Jenderal Kebudayaan, Prof.Ida Bagus Mantra, pada tahun 1974.
Pada Galeri I dapat disaksikan hasil karya Affandi yang berupa lukisan dari tahun-tahun awal hingga tahun terakhir semasa hidupnya. Lukisan tersebut terdiri atas sketsa-sketsa di atas kertas, lukisan cat air, pastel, serta cat minyak di atas kanvas.
Hasil karya dua buah patung potret diri yang terbuat dari tanah liat dan semen, serta sebuah reproduksi patung karyanya berupa potret diri bersama putrinya, Kartika, yang aslinya menjadi koleksi Taman Siswa Jakarta.
Sebuah mobil Colt Gallant tahun 1976 adalah mobil kesayangan semasa hidupnya yang telah dimodifikasi sehingga menyerupai bentuk ikan yang terpajang di dalam ruangan ini pula. Selain itu terdapat sepedanya dan sejumlah reproduksi di atas kanvas dan kertas.


GALERI II 

Pada tahun 1987, Presiden Soeharto memberikan bantuan berupa pendirian sebuah bangunan Galeri II, yang menempati areal tanah seluas 351,5 meter persegi. Bangunan Galeri II ini kemudian diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Fuad Hassan, pada tanggal 9 Juni 1988.

GALERI III

Galeri III didirikan pada tahun 1997 dan diresmikan oleh Sri Sultan HB X pada tanggal 26 Mei 2000 dan dibangun atas ide dasar yang sama dengan bangunan lainnya antara kompleks museum yang menggunakan bentuk garis melengkung dengan atap yang membentuk pelepah daun pisang.
Galeri III mempunyai tiga lantai bangunan, lantai I digunakan untuk ruang pameran, lantai II untuk ruang perawatan/perbaikan lukisan, dan ruang bawah tanah sebagai ruang penyimpanan lukisan.
Di dalam Galeri III dipajang karya keluarga Affandi, sulaman Maryati, lukisan Kartika dan Rukmini.
Sebagai bagian dari kompleks Museum Affandi, rumah tinggal Affandi dan keluarganya berbentuk rumah panggung dengan konstruksi tiang penyangga utama dari beton dan tiang-tiang kayu, dan atap dari bahan sirap yang membentuk sebuah pelepah daun pisang. Bangunan yang ada di kompleks museum ini seluruhnya spiral lengkung dan bagian atap membentuk pelepah daun pisang. Bagian atas rumah panggung merupakan kamar pribadi Affandi, sedangkan bagian bawah digunakan sebagai ruang duduk tamu serta garasi mobil.

GEROBAK

Sebuah gerobak telah dimodifikasi menjadi sebuah kamar, lengkap dengan dapur dan kamar kecilnya, dibangun Affandi atas permintaan Maryati, istrinya sebagai tempat istirahat di siang hari dan tempat meyulam karya-karyanya. Bentuk gerobak menjadi ide pilihan Affandi, ketika semula Maryati menginginkan ‘karavan’ (yang banyak digunakan masyarakat Amerika sebagai sarana tempat tinggal yang mudah berpindah tempat).
Bangunan lain yang terdapat di kompleks Museum Affandi ini merupakan bangunan pelengkap, yang dahulu difungsikan Affandi sebagai bangunan keluarga, yang direncanakan sebagai ruang untuk konservasi lukisan, guesthouse, dan lain sebagainya. Kolam renang keluarga tempat berkumpulnya Affandi beserta anak cucu pada saat tertentu.
Sebagai tempat peristirahatannya yang terakhir, Affandi wafat pada tanggal 23 Mei 1990 dan telah memilih tempat pemakamannya di antara dua bangunan Galeri I dan Galeri II, berdampingan dengan istrina Maryati, dikelilingi lukisan hasil karyanya, serta rimbunan tanaman dan mawar di sekitarnya.

STUDIO SORRANDU

Studio Sorrandu adalah sebagai tempat ruang pamer dan sanggar kreatif seni ‘Gajah Wong’ dimana anak-anak maupun dewasa dapat belajar mengembangkan inovasi, kreativitas, dan bakatnya di bidang seni rupa.
Sumber: ‘Biography dan Museum Affandi’ (Penerbit Museum Affandi. Cetakan ke-2, Tahun 2008)

Alamat:
MUSEUM AFFANDI
Jl. Laksda Adisucipto 167
Yogyakarta 55281
Telp. 0274-562 593
Laman:
http://www.affandi.org
Jam Kunjungan:
Senin-Minggu 09.00-16.00
Hari libur nasional tutup
Note: Untuk hari Minggu kami menyarankan pengunjung menghubungi museum terlebih dahulu karena terdapat kemungkinan museum tidak buka.
Tiket:
Tiket Rp 20.000 (bonus pensil dan kupon soft drink di Cafe Loteng)

Note: Dulu kamera dikenakan biaya Rp 10.000, sekarang tidak diperbolehkan memotret di dalam galeri.

Selamat Menjelajah Kawan :)


Ingin Keren dalam Pariwisata? Kunjungi...
.
.

Klenteng Sam Poo Kong, Ibadah & Wisata


Klenteng Sam Po Kong selain merupakan tempat ibadah dan ziarah juga merupakan tempat wisata yang menarik untuk di kunjungi. Tempat ini dikenal juga dengan sebutan Gedong Batu. Ada yang mengatakan nama ini dipakai karena asal mula tempat ini adalah sebuah gua batu besar yang terletak pada sebuah bukit batu. Tetapi ada sebagian orang yang mengatakan bahwa sebenarnya asal kata yang benar adalah Kedong Batu, alias tumpukan batu - batu alam yang digunakan untuk membendung aliran sungai.

Komplek Klenteng Sam po Kong terdiri atas sejumlah anjungan yaitu Klenteng Besar dan gua Sam Po Kong, Klenteng Tho Tee Kong, dan empat tempat pemujaan (Kyai Juru Mudi, Kayai Jangkar, Kyai Cundrik Bumi dan mbah Kyai Tumpeng). Klenteng Besar dan gua merupakan bangunan yang paling penting dan merupakan pusat seluruh kegiatan pemujaan. Gua yang memiliki mata air yang tak pernah kering ini dipercaya sebagai petilasan yang pernah ditinggali Sam Po Tay Djien (Zheng He)


Bentuk bangunan klenteng merupakan bangunan tunggal beratap susun. Berbeda dengan tipe klenteng yang lain, klenteng ini tidak memiliki serambi yang terpisah. Pada bagian tengah terdapat ruang pemujaan Sam Po.

Menurut cerita, pada awal abad ke-15 Laksamana Zheng He sedang mengadakan pelayaran menyusuri pantai laut Jawa dan sampai pada sebuah semenanjung. Karena ada awak kapal yang sakit, ia memerintahkan mendarat dengan menyusuri sebuah sungai yang sekarang dikenal dengan sungai Kaligarang. Ia mendarat disebuah desa bernama Simongan. Setelah sampai didaratan, ia menemukan sebuah gua batu dan dipergunakan untuk tempat bersemedi dan bersembahyang. Zeng He memutuskan menetap untuk sementara waktu ditempat tersebut. Sedangkan awak kapalnya yang sakit dirawat dan diberi obat dari ramuan dedaunan yang ada disekitar tempat itu.


Setelah ratusan tahun berlalu, pada bulan Oktober 1724 diadakan upacara besar-besaran sekaligus pembangunan kuil sebagai ungkapan terima kasih kepada Sam Po Tay Djien. Dua puluh tahun sebelumnya diberitakan bahwa gua yang dipercaya sebagai tempat semedi Sam Po runtuh disambar petir. Tak berselang lama gua tersebut dibangun kembali dan didalamnya ditempatkan patung Sam Po dengan empat anak buahnya yang didatangkan dari Tiongkok. Pada perayaan tahun 1724 tersebut telah ditambahkan bangunan emperan di depan gua.

Perayaan tahunan peringatan pendaratan Zheng He merupakan salah satu agenda utama di kota Semarang. Perayaan dimulai dengan upacara agama di kuil Tay Kak Sie, di Gang Lombok. Setelah itu kemudian dilanjutkan dengan arak-arakan patung Sam Po Kong di kuil Tay Kak Sie ke Gedong Batu. Patung tersebut kemudian diletakkan berdampingan dengan patung Sam Po Kong yang asli di Gedong Batu.

 

Tradisi unik ini bermula sejak pertengahan kedua abad ke-19. Pada masa itu, kawasan Simongan dikuasai oleh seorang tuan tanah yang tamak. Orang-orang yang hendak berkunjung ke kuil Sam Po Kong diharuskan membayar sejumlah uang yang harganya sangat mahal. Karena kebanyakan peziarah tidak mampu membayarnya, kegiatan pemujaan kemudian dialihkan ke kuil Tay Kak Sie. Sebuah replika patung Sam Po Kong kemudian dibuat dan diletakkan di dalam kuil Tay Kak Sie. Setiap tanggal 29 atau 30 bulan keenam menurut penanggalan Imlek Cina, patung duplikat tersebut diarak dari Tay Kak Sie ke Gedong Batu yang dimaksudkan agar patung replika tersebut mendapat berkah dari patung asli yang berada di dalam kuil Gedong Batu.

 


Pada tahun 1879 atau tahun kelima Guang Xu, kawasan Simongan dibeli oleh Oei Tjie Sien. Oei Tjie Sien merupakan ayah dari Oei Tiong Ham, penderma yang juga dikenal sebagai Raja Gula Indonesia. Sejak saat itu, para peziarah dapat bersembahyang di kuil Gedong Batu tanpa dipungut biaya apapun dan urusan pengurusan kuil diserahkan kepada Yayasan Sam Po Kong setempat. Pawai Sam Po Kong itu dihidupkan kembali pada tahun 1937 dan terus menjadi daya tarik hingga sekarang.



Selamat Menjelajah Kawan :)


Ingin Keren dalam Pariwisata? Kunjungi...
.
.

Aura Dibalik Megahnya Lawangsewu



Lawang Sewu merupakan sebuah bangunan kuno peninggalan jaman belanda yang dibangun pada 1904. Semula gedung ini untuk kantor pusat perusahaan kereta api (trem) penjajah Belanda atau Nederlandsch Indishe Spoorweg Naatschappij (NIS). Gedung tiga lantai bergaya art deco (1850-1940) ini karya arsitek Belanda ternama, Prof Jacob F Klinkhamer dan BJ Queendag. Lawang Sewu terletak di sisi timur Tugu Muda Semarang, atau di sudut jalan Pandanaran dan jalan Pemuda. Disebut Lawang Sewu (Seribu Pintu), ini dikarenakan bangunan tersebut memiliki pintu yang sangat banyak. Kenyataannya, pintu yang ada tidak sampai seribu. Bangunan ini memiliki banyak jendela tinggi dan lebar, sehingga masyarakat sering menganggapnya sebagai pintu.


Bangunan utama Lawang Sewu berupa tiga lantai bangunan yang memiliki dua sayap membentang ke bagian kanan dan kiri bagian. Jika pengunjung memasukkan bangunan utama, mereka akan menemukan tangga besar ke lantai dua. Di antara tangga ada kaca besar menunjukkan gambar dua wanita muda Belanda yang terbuat dari gelas. Semua struktur bangunan, pintu dan jendela mengadaptasi gaya arsitektur Belanda. Dengan segala keeksotisan dan keindahannya Lawang Sewu ini merupakan salah satu tempat yang indah untuk Pre Wedding.

Lawang Sewu Pasca Pemugaran:

Setelah cukup lama lawang sewu seperti tak terurus, akhirnya Lawang Sewu dilakukan pemugaran yang memakan waktu cukup lama, akhirnya selesai pada akhir Juni 2011 dan kembali dibuka untuk umum setelah pada tanggal 5 Juli 2011 diresmikan oleh Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono dan dilanjutkan dengan event Pameran Kriya Unggulan Nusantara yang menampilkan produk produk tradisional dari seluruh Nusantara.

Berapakan sebenarnya jumlah pintu dari Lawang Sewu?
Seperti Kepulauan Seribu yang jumlah pulau yang sebenarnya tak sampai 1.000, karena tercatat hanya 342 buah bulau saja. Sebutan “Sewu” [Jawa: Seribu], merupakan penggambaran sedemikian banyaknya jumlah pintunya. Menurut guide lawang sewu, jumlah lubang pintunya terhitung sebanyak 429 buah, dengan daun pintu lebih dari 1.200 (sebagian pintu dengan 2 daun pintu, dan sebagian dengan menggunakan 4 daun pintu, yang terdiri dari 2 daun pintu jenis ayun [dengan engsel], ditambah 2 daun pintu lagi jenis sliding door/pintu geser).

Sejarah Lawang Sewu:
Sejarah gedung ini tak lepas dari sejarah perkeretaapian di indonesia karena dibangun sebagai Het Hoofdkantoor Van de Nederlandsch – Indische Spoorweg Maatscappij (NIS) yaitu kantor pusat NIS, perusahaan kereta api swasta di masa pemerintahan Hindia belanda yang pertama kali membangun jalur kereta api di Indonesia menghubungkan Semarang dengan “Vorstenlanden” (Surakarta dan Yogyakarta) dengan jalur pertamanya Jalur Semarang Temanggung 1867.

 Harga Tiket dan Jam Buka

Awalnya administrasi NIS diselenggarakan di Stasiun Semarang NIS. Pertumbuhan jaringan yang pesat diikuti bertambahnya kebutuhan ruang kerja sehingga diputuskan membangun kantor administrasi di lokasi baru. Pilihan jatuh pada lahan di pinggir kota dekat kediaman Residen Hindia Belanda, di ujung selatan Bodjongweg Semarang. Direksi NOS menyerahkan perencanaan gedung ini kepada Prof Jacob F Klinkhamer dan B.J Ouendag, arsitek dari Amsterdam Belanda.

Pelaksanaan pambangunan dimulai 27 Februari 1904 dan selesai 1907. Kondisi tanah di jalan harus mengalami perbaikan terlebih dahulu dengan penggalian sedalam 4 meter dan diganti dengan lapisan vulkanis. Bangunan pertama yang dikerjakan adalah rumah penjaga dan bangunan percetakan, dilanjutkan dengan bangunan utama. Setelah dipergunakan beberapa tahun, perluasan kantor dilaksanakan dengan membuat bangunan tambahan pada tahun 1916 – 1918.

Pada tahun 1873 rel kereta api pertama di Hindia Belanda selesai dibangun. Jalan itu dibangun oleh Nederlandsch Indische Spoorweg maatschappij (NIS), suatu perusahaan swasta yang mendapat konsesi dari pemerintah kolonial untuk menghubungkan daerah pertanian yang subur di Jawa Tengah dengan kota pelabuhan Semarang (Durrant, 1972). Stasiun di Semarang yang berada di tambaksari tidak jauh dari pelabuhan.

Pada peralihan abad ke-20 NIS membangun stasiun stasiun baru yang besar. Pada tahun 1914 stasiun Tambaksari digantikan oleh Stasiun Tawang. Sebelumnya pada tahun 1908 selesai dibangun pula kantor pusat NIS yang baru, bangunan itu berada di ujung jalan Bodjong, di Wilhelmina Plein berseberangan dengan kediaman gubernur.

Taman di sisi kanan lawang sewu

Kantor pusat NIS yang baru itu adalah bangunan besar 2 lantai berbentuk “L” yang dirancang oleh J.F Klinkhamer dan Ouendag dalam gaya Renaissance Revival (Sudrajat,1991). Menurut Sudrajat pembangunan kantor pusat NIS di Semarang adalah tipikal 2 dasawarsa awal abad 20 ketika diperkenalkan politik etis, ketika itu “… Muncul kebutuhan yang cukup besar untuk mendirikan bangunan bangunan publik dan perumahan, akibat perluasan daerah jajahan, desentralisasi administrasi kolonial dan pertumbuhan usaha swasta”.

Penduduk Semarang memberinya nama “Lawang Sewu” (pintu seribu), mengacu pada pintu pintunya yang sangat banyak, yan gmerupakan usaha para arsiteknya untuk membangun gedung kantor modern yang sesuai dengan iklim tropis Semarang. Semua bahan bangunan didatangkan dari Eropa kecuali batu bata, batu alam dan kayu jati.

Pada saat yang bersamaan Angkatan Muda Kereta Api (AMKA) berusaha mengambil alih kereta api, pertempuran pecah antara pemuda dan tentara Jepang, belasan pemuda terbunuh di gedung ini, 5 diantara mereka dimakamkan di halaman (tetapi pada tahun 1975 jenazah mereka dipindah ke Taman Makam Pahlawan). Di depan Lawang Sewu berdiri monumen untuk memperingati mereka yang gugur di Pertempuran Lima Hari.

Sesaat setelah kemerdekaan Lawang Sewu digunakan Kantor Perusahaan Kereta Api, kemudian militer mengambil alih gedung ini, tetapi sekarang telah kembali ke tangan PT KAI.
Sisi kanan Lawang Sewu


Selamat Menjelajah Kawan :)


Ingin Keren dalam Pariwisata? Kunjungi...
.
.

Pulau Para Naga Komodo



Daya magis pesona wisata Pulau Komodo terletak pada hewan komodo, jenis reptil yang dilindungi di Taman Nasional Komodo. Hewan ini telah mendiami pulau tersebut selama kurang lebih 40 juta tahun.


Saat ini, satwa langka ini sedang mengalami masa kepunahan, jumlahnya hanya tinggal sekitar 4 ribu ekor. Karena keunikan dan kelangkaannya itu, Taman Nasional Komodo dinyatakan sebagai “World Heritage Site dan Man and Biosphere Reserve” oleh UNESCO di tahun 1986.


Taman Nasional Komodo adalah gugusan 3 pulau utama yang membentuk satu kesatuan bersama dengan 175 pulau kecil lainnya (sekitar 90% tidak berpenghuni) dengan luas kawasan taman nasional mencapai 1.817 km persegi. Ketiga pulau tersebut adalah Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan Pulau Padar. Taman Nasional Komodo berada dalam wilayah administratif Nusa Tenggara Timur.

Di areal wisata Pulau Komodo, Anda akan menjumpai makhluk besar mirip kadal raksasa dengan memiliki panjang 2-3 m dan berat mencapai 165 kg, atau 100 kg saat perut kosong. Hewan ini merupakan predator yang sabar. Di alam liar, komodo memburu mangsa yang lemah atau sudah terluka, cukup dengan satu gigitan untuk melumpuhkan mangsanya.

Saat berkeliling di tempat wisata Pulau Komodo ini, Anda akan ditemani “jagawana”, sekaligus bertindak sebagai pawang. Tugasnya adalah memandu perjalanan Anda melihat-lihat hewan komodo. Jangan lupa untuk membawa kamera, Anda mungkin ingin mengabadikan momen istimewa dengan berlatar habitat mahkluk yang unik tersebut.


Tetapi, untuk dapat mencapai lokasi habibat hewan unik ini di Pulau Komodo, Anda harus mendaki Gunung Ara terlebih dahulu selama 3-4 jam. Telah tersedia jalur pendakian untuk sampai ke sana.


Di areal wisata Pulau Komodo, Anda akan menjumpai makhluk besar mirip kadal raksasa dengan memiliki panjang 2-3 m dan berat mencapai 165 kg, atau 100 kg saat perut kosong. Hewan ini merupakan predator yang sabar. Di alam liar, komodo memburu mangsa yang lemah atau sudah terluka, cukup dengan satu gigitan untuk melumpuhkan mangsanya.

Jika Anda tiba di Pulau Rinca, maka untuk dapat sampai di habitat hewan komodo, Anda harus menempuh perjalanan selama 1.5 jam. Pesona unik yang hanya terdapat di Taman Nasional Komodo adalah mendapati hewan-hewan tersebut hidup dalam habitat alami mereka di sana.


Pesona Wisata Pulau Komodo
Inilah sejumlah spot menarik wisata Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur yang patut Anda ketahui.

1. Loh Liang di Pulau Komodo

Inilah pintu masuk dan daerah wisata utama di Pulau Komodo. Jika Anda telah puas berkeliling di Pulau Komodo hingga Pulau Rinca, Anda mungkin tertarik untuk menyelam dan snorkeling di Pantai Merah (Pink beach). Pantai ini dangkal, memiliki pesona indah dengan terumbu karang yang memikat hati.

Di pantai ini, aktivitas yang paling sering dilakukan adalah snorkel, diving, hingga berjemur. Di Loh Liang inilah tersedia pondok wisata, pusat informasi, cafetaria, dermaga, shelter, dan lainnya yang akan Anda perlukan sepanjang menikmati wisata di Pulau Komodo.

2. Loh Buaya di Pulau Rinca

Sebagai bagian yang membentuk Taman Nasional Komodo, Anda juga dapat menjumpai hewan komodo dalam habitat alami mereka. Selain itu, Anda dapat menyaksikan kehidupan hewan liar di wisata pulau yang satu ini. Mulai dari rusa timor, kerbau liar, monyet ekor panjang, kuda liar, hingga berbagai jenis burung. Aktivitas berkeliling adalah kegiatan yang paling menarik dilakukan di Pulau Rinca. Mengabadikan momen-momen unik di pulau ini adalah kegiatan yang sangat menyenangkan selama berkeliling.

Tak jauh berbeda dengan Loh Liang, di tempat ini juga terdapat sejumlah pondok wisata, cafetaria, dan shelter siap melayani Anda. Dari Pulau Rinca, hanya dalam jarak yang dekat Anda dapat sampai ke Pulau Kalong untuk melihat kelelawar dalam jumlah yang besar, terlebih saat sore hari karena hewan ini mulai mencari makan.

3. Pulau Padar

Pulau Padar terletak di antara Pulau Komodo dan Pulau Rinca. Inilah tempat diving dan snorkel di Taman Nasional Komodo dengan keindahan pantai yang mengagumkan.

Bagi Anda para pecinta diving dan snorkel, terdapat 42 spot penyelaman yang dapat Anda pilih di kawasan wisata Komodo ini. Beberapa di antaranya adalah misalnya, Batu Samsia, yang  digambarkan sebagai serangkaian saluran air di mana seseorang dapat bergaul dengan segala macam kehidupan laut seperti mackerel, kura-kura, hiu, dan sebagainya.


Ada juga Batu Toko-Toko, sebuah istana seperti batu di kedalaman 7 meter dengan sensasi menyelam yang seru. Atau, Kristal Rock, sebuah spot diving di mana Anda dapat menjumpai ikan-ikan besar, misalnya Barramundi cod, parrotfish, katak ikan, dan sebagainya.



Selamat Menjelajah Kawan :)


Ingin Keren dalam Pariwisata? Kunjungi...
.
.

Warna Indah, Danau Kelimutu

 

Jika Anda sudah familiar untuk melakukan perjalanan ke daerah danau dan pegunungan, pasti Anda akan terbiasa dengan danau air kehijauan dan hitam, tetapi tidak untuk tiga danau di gunung Kelimutu di Flores. Danau ini terletak di ketinggian 1.690 meter di atas permukaan laut, terletak di Desa Pemo, Kabupaten Flores, Ende, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Danau Kelimutu terdiri dari tiga danau yang berbeda dan jarak satu sama lain tidak begitu jauh. Setiap danau memiliki keunikan tersendiri, terutama dari warna air danau. Danau pertama bernama Tiwu Ata Mbupu, danau kedua bernama Muri Koo Fai Tiwu disebut Nuwa dan danau ketiga yang disebut Tiwu Ata Polo.


Yang pertama dan kedua danau Kelimutu itu terletak sangat berdekatan, sedangkan danau ketiga terletak menyendiri sekitar 1,5 km di arah barat. Danau yang luas ketiga adalah sekitar 1.051.000 meter persegi dengan volume air 1.292 juta meter kubik air. Batas antara dari danau dengan adalah dinding batu sangat sempit dan rawan longsor. Dinding ini sangat terjal dengan sudut kemiringan 70 derajat. Ketinggian danau berkisar antara 50 sampai 150 meter. Warna air dari ketiga danau tersebut berbeda satu sama lain dan selalu berubah dari waktu ke waktu, terutama warna air Tiwu Nuwa Muri (duabelas kali perubahan dalam dua puluh lima tahun terakhir ).

Warna-warni Danau Kelimutu

Beberapa tahun yang lalu warna danau Kelimutu putih, pirus dan merah. Pada November 2009 warnanya hitam, pirus dan berwarna kecokelatan. 
Pada bulan Juli 2010 , Tiwu Ata Mbupu yang terkecil, berwarna hijau botol, Tiwu Nuwa Muri Koo Fai, yang terbesar, kecokelatan seperti tembaga, Tiwu Ata Polo berwarna hijau lumut. Berubahnya warna danau secara tiba-tiba  disebabkan oleh aktivitas gunung berapi Kelimutu, perubahan warna ini diduga karena pembiasan sinar matahari, air mikro-biota, bahan kimia terlarut, dan akibat pantulan warna dinding dan dasar danau Kelimutu.

Legenda Danau Kelimutu

Seperti kebiasaan orang Timur, khususnya di Indonesia yang tidak bisa dipisahkan dari legenda, masyarakat Flores juga memiliki legenda dengan danau kelimutu ini. Orang-orang Flores percaya, bahwa Mae adalah dewa yang bertugas untuk mengatur kehidupan di akhirat. Roh-roh orang yang meninggal, satu persatu akan duduk di danau kelimutu berdasarkan pengabdian amal selama hidup. Karena kebiasaan ini dan keyakinan, nama-nama danau kelimutu merupakan bagian memiliki arti, seperti dalam nama pertama, yaitu danau Tiwu Ata Mbupu danau ini memiliki arti sebagai jiwa orang-orang, sedangkan untuk yang kedua danau Nuwa Muri Koo Fai Tiwu dimaksudkan sebagai danau arwah orang muda dan ketiga danau Tiwu Ata Polo berarti danau arwah para peramal.

Keajaiban alam Danau Kelimutu, memberikan pesona yang luar biasa. Selain tiga danau, di Kelimutu juga memiliki arboretum, hutan Mini yang memiliki luas 4,5 hektar, tempat tumbuhnya berbagai jenis pohon yang mewakili potensi biodiversitas Taman Nasional Kelimutu. Ada berbagai jenis flora yang berjumlah 78 Flora, 2 (dua) dari spesies tersebut adalah endemik Uta Onga Flores (Begonia kelimutuensis) dan Turuwara (Rhondodenron renschianum) dan tiga jenis mamalia, yaitu tikus Lawo (Rattushainaldi), Deke (Papagomys armandvillei), Wawi ndua (Susheureni).


Pada saat musim berbunga antara Mei hingga Agustus, Danau Kelimutu menjadi seperti sebuah taman bunga Eden karena akan memberikan warna merah pada tepi danau. Ada juga jenis spesies burung endemik Kelimutu, Gerugiwa (Monarcha sp), burung endemik yang suaranya sangat merdu dan sering disebut burung jiwa, karena jarang muncul dan sulit untuk menemukannya. Dengan kicau burung yang berisik Mendering, itu adalah bagian yang selalu menyambut kedatangan Anda di Flores setiap fajar, kicauan dengan 11 suara yang berbeda.

Cara Mencapai Lokasi Danau Kelimutu

Menggunakan pesawat, tiba di bandara H. Aroeboesman Kupang, perjalanan dilanjutkan ke Ende selama sekitar 40 menit atau Bima-Ende selama sekitar 90 menit. Selanjutnya, dari ke desa terdekat dari Ende Desa Koanara sekitar 93 km (± 3 jam). Kemudian dari Desa Koanara-Desa-Koposili Manakuko Desa-KTT Danau Kelimutu dengan berjalan sekitar 2,5 jam. Atau perjalanan pada awal kota Maumere, Kabupaten Sikka, Propinsi Nusa Tenggara Timur, butuh waktu sekitar 3 jam dengan mobil sewaan dengan kondisi jalan yang tidak terlalu bagus, memutar, melintasi jurang dan tebing. Anda akan bertemu dengan desa terdekat dengan kawah Gunung Kelimutu yang disebut Kampung Moni. Desa ini terletak di Desa Koanara, Kecamatan Wolowaru, Kabupaten Ende yang berjarak 13 kilometer dari Danau Kelimutu. Dari Moni hanya dibutuhkan waktu sekitar 45 menit untuk mencapai bibir Danau Kelimutu.

Tips Perjalanan ke Danau Kelimutu

Moni hanya menawarkan kesederhanaan yang mungkin cocok untuk backpackers. Bungalo di sini jauh dari kata mewah. Jika Anda ingin tinggal di tempat yang lebih nyaman, Maumere merupakan pilihan yang tepat karena hanya 4 jam. Di Ende juga menjadi pilihan karena ada sebuah hotel yang nyaman. Ada beberapa hotel yang bisa menjadi pilihan, seperti Flores Crater Lakes Ecolodge, Watugana Bungalow, Bintang Lodge, Hotel Arwanti, Hotel Flores Sare, atau Sao Ria Wisata. Sebagian besar hotel di Kampung Moni memiliki fasilitas air panas, tetapi ada juga yang tidak. Harganya bervariasi, mulai dari Rp 150.000 sampai dengani Rp 300.000.. Kelimutu terletak di Desa Koanara, Kecamatan Wolowaru, sekitar 66 kilometer dari kota Ende dan 83 kilometer dari Maumere.

Moni adalah kota terdekat, yang terletak di kaki Gunung Kelimutu. Kota kecil ini merupakan pintu gerbang menuju Danau Kelimutu. Jarak antara Moni dan Flores adalah sekitar 15 kilometer.Anda dapat menggunakan ojek, mobil atau angkutan umum untuk membawa ke area parkir sebelum puncak Gunung Kelimutu. Ada bus ke Ende dari Maumere daripada yang melalui Moni. Masyarakat setempat menyebutnya bus atau kubis kayu mobil. Dari sana, Anda harus bejalan sekitar 15 kilometer menuju lokasi danau. Setiap hari, tersedia penerbangan dari Denpasar dan Kupang ke Maumere.

Kuliner di Danau Kelimutu
Hanya ada beberapa restoran di Moni. Tersedia di pasar lokal warung Moni. Jika Anda ingin naik ke Danau Kelimutu, Anda tidak perlu membawa makanan, karena perjalanan bisa ditempuh selama sekitar 1 jam. Namun, jika Anda ingin menjelajahi taman nasional, Anda harus membawa makanan sendiri, terutama air minum. Penjual teh jahe tersedia di puncaknya, di mana wisatawan menikmati pemandangan matahari terbenam yang menawan.

Belanja Souvenir di Danau Kelimutu
Suvenir lokal tersedia di tempat parkir. Anda dapat menemukan sabuk kain, kain tenun khas Flores. Setiap kabupaten di Flores memiliki motifnya masing-masing. Anda bisa berbelanja di beberapa toko yang menjual sabuk kain, berbagai kerajinan, dan barang antik. Kelimutu biasanya diselimuti kabut. Anda lebih baik untuk mengunjungi di pagi hari sekitar 03:30 untuk menyaksikan suasana matahari terbit yang menawan. Ini adalah atmosfer terbaik untuk melihat pemandangan Danau Kelimutu. Waktu terbaik untuk mengunjungi Danau Kelimutu adalah bulan Juli dan Agustus. Silakan memesan hotel dua bulan sebelum kunjungan Anda.


Selamat Menjelajah Kawan :)


Ingin Keren dalam Pariwisata? Kunjungi...
.
.